Jumat, 27 Mei 2016

Sujudlah Setelah Imam Sempurna Sujudnya


˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙
*SUNNAH YANG DITINGGALKAN: MAKMUM SUJUD SETELAH IMAM SEMPURNA SUJUD*

▶️ Dari al-Barra' bin Azib radhiallahu 'anhu berkata

كانوا يصلون مع رسول الله صلى الله عليه وسلم، فإذا ركع ركعوا، وإذا قال: " سمع الله لمن حمده " لم يزالوا قياما حتى يروه قد وضع وجهه (وفي لفظ: جبهته) في الأرض، ثم يتبعونه

▪ "Dahulu (para sahabat) shalat bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Apabila beliau ruku' maka mereka ruku', dan apabila beliau mengucapkan
سمع الله لمن حمده
"sami'allahu liman hamidah"

Mereka tetap berdiri hingga mereka melihat beliau telah meletakkan wajahnya (dalam satu lafazh: dahinya) di tanah, kemudian mereka mengikuti beliau." (HR. Muslim 2/46 dan Abu Daud no.622)

✅ Asy-Syaikh al-Albani rahimahullah berkata dalam Ash-Shahihah (6/225)

📖 "Aku mengeluarkan hadits ini di sini dikarenakan 2 hal:

1⃣ Yang pertama: Bahwasanya mayoritas orang-orang yang shalat mereka tidak melakukan apa yg terkandung dalam hadits ini yaitu MENUNDA SUJUD hingga imam meletakkan dahinya di tanah. Aku tidak memperkecualikan seorangpun dari mereka, bahkan juga orang yg bersemangat mengikuti sunnah dari mereka (lalai dari perkara ini).

Bisa jadi karena kejahilan (ketidak tahuan mereka) atau memang karena lalai darinya, kecuali siapa yang di kehendaki Allah dan itu sedikit sekali.

📡 An-Nawawi rahimahullah dalam Syarah Muslim berkata,

🔗 "Dalam hadits ini (menjelaskan) inilah adab dari adab-adab shalat, yaitu bahwasanya YANG SUNNAH adalah agar ma'mum tidak menunduk untuk sujud hingga imam meletakkan dahinya di tanah, kecuali apabila  dia tau kondisinya bahwa jika dia menunda sampai batas ini maka imam akan bangkit dari sujud sebelum ia sempat sujud. 

📡 Shahabat-shahabat kami (yakni dari madzhab syafi'i) rahimahumullah ta'ala berkata:

💢 "Dalam hadits ini dan hadits lainnya yang secara keseluruhannya menyimpulkan bahwasanya YANG SUNNAH bagi makmum adalah agar menunda sebentar dari imam, yaitu dengan memulai (melakukan) suatu rukun setelah imam (sempurna) melakukannya, dan sebelum ia (imam) selesai darinya."

🌏 Sumber: Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah (6/226)
📝 Diterjemahkan oleh: Al-Ustadz Abu Ja'far hafizhahullah
〰〰●●〰〰
🍉 Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
🍏 Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
💻 Situs Resmi http://www.warisansalaf.com

Kusambut Ramadhan

🍒 KETENTUAN-KETENTUAN YANG HARUS DIPEGANG OLEH WANITA DI BULAN RAMADHAN

📜 Syaikh Shalih bi Fauzan Al-Fauzan  -hafidzahullah-

Pertanyaan :  Apa ketentuan-ketentuan yang harus dipegang oleh para wanita muslimah pada bulan yang mulia ini ?

Jawaban :  Ketentuan-ketentuan yang harus dipegang para wanita muslimah pada bulan yang mulia ini adalah :

1⃣ menunaikan puasa secara sempurna karena puasa adalah salah satu dari rukun-rukun islam. Dan apabila terjadi padanya apa-apa yang menghalangi dia dari berpuasa,seperti haid,nifas,atau apa saja yang menyulitkan dan memberatkannya untuk berpuasa,seperti sakit,safar,kehamilan,atau menyusui maka boleh baginya untuk tidak berpuasa bersama dengan adanya salah satu dari udzur-udzur tersebut dengan bertekad untuk menggantinya di hari-hari yang lain.

2⃣ Senantiasa melazimi dzikrullah,dengan membaca Al-Qur'an,bertasbih,bertahlil,bertahmid,bertakbir,dan melaksanakan shalat-shalat fardhu pada waktunya serta memperbanyak shalat-shalat sunnah pada waktu-waktu yang tidak dilarang.

3⃣ Menjaga lisan dari mengucapkan kata-kata yang diharamkan,dari ghibah,namimah (adu domba),berkata dusta,mencaci dan mencela,dan menundukkan pandangan dari melihat sesuatu yang diharamkan,seperti film-film yang berbau porno atau gambar-gambar yang tidak pantas dan memandang lelaki dgn syahwat.

4⃣ Tetap tinggal di rumah dan tidak keluar kecuali ada kebutuhan dengan tetap menutup diri (berhijab),sopan,berhias dgn rasa malu dan tidak bercampur-baur dgn para lelaki,dan tidak bercakap dengan percakapan yang meragukan dengan mereka baik secara langsung maupun melalui telepon, Allah Ta'ala berfirman  :

فَلَا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَـطْمَعَ الَّذِيْ فِيْ قَلْبِهٖ مَرَضٌ وَّقُلْنَ قَوْلًا مَّعْرُوْفًا  ۚ
"Maka janganlah kamu tunduk (melemah-lembutkan suara) dalam berbicara sehingga bangkit nafsu orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik." [QS. Al-Ahzab: Ayat 32]

Sesungguhnya sebagian wanita atau kebanyakannya,mereka menyelisihi adab-adab syar'i dalam bulan Ramadhan atau bulan lainnya,yang mana mereka keluar ke pusat-pusat perbelanjaan dengan perhiasannya yang lengkap,memakai parfum dan tidak berhijab dgn sebagaimana seharusnya,mereka bercanda dgn pemilik-pemilik toko,membuka wajah-wajah mereka,atau menutupinya dengan sesuatu yang tdk menutupi,dan menyingkap lengan-lengan mereka,ini semua diharamkan dan mengantarkan kepada fitnah (kerusakan),dan dosanya pada bulan Ramadhan LEBIH BERAT karena kemuliaan bulan Ramadhan.

📚 http//www.alfawzan.af.org.sa./node/14891

📝 faedah dari majmuah al-utrujah

🌷🍃ash-shalihah🍃🌷

Jum'at Mubarak

⏩HUKUM MENGUCAPKAN " JUM’AT MUBARAKAH" DI SETIAP HARI JUM’AT

Fatwa Asy-Syaikh Ibnu Baz rahimahullah :

“Membiasakan ucapan seorang muslim kepada saudaranya baik itu setelah Jum’at atau disetiap hari Jum’at dengan ucapan (Jum’at Mubarakah) kami TIDAK MENGETAHUI baik dalam Sunnah Rasulullah ataupun dari para Sahabat yang mulia, dan kami tidak mendapati adanya seorang pun dari kalangan Ulama yang berkata akan disyariatkannya, maka atas dasar ini maka (ucapan) ini adalah BID’AH YANG DIADA-ADAKAN, apalagi jika hal ini dianggap sebagai bentuk ibadah dan meyakininya sebagai sunnah.

Telah tetap dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

من عمل عملا ليس عليه أمرنا فهو رد . رواه رواه مسلم والبخاري معلقا، وفي لفظ لهما: من أحدث في أمرنا هذا ما ليس منه فهو رد .

Barangsiapa melakukan amalan yang tidak ada perintahnya dari kami maka amalannya tertolak.
diriwayatkan Imam Muslim dan Imam Bukhari secara Mu’allaq.
dan dari lafadz lain dari keduanya; “Barangsiapa yang melakukan perkara yang diada-adakan dalam urusan agama ini yang bukan dari agama ini maka amalannya tertolak.”

Adapun jika seorang terkadang mengucapkannya tanpa meyakininya sebagai ibadah dan tidak membiasakannya serta tidak melakukannya terus menerus maka aku berharap ini tidaklah mengapa, akan tetapi MENINGGALKANNYA LEBIH UTAMA agar tidak nampak seperti sunnah yang telah tetap.

lihat fatwa no. 10514 dan 19781

Fatwa Asy-Syaikh Abdul Muhsin Al ‘Abbad :

“Demi Allah kami tidak mengetahui sedikitpun akan dalil ttg hal (ucapan) ini. Adapun menyandarkannya kepada Hari Iedul Fithri atau dua Hari Raya maka ada dari sahabat yg apabila mereka saling bertemu, mereka ucapkan : “Taqabbalallahu minna wa minkum” atau ” Taqabbalallahu tho’atakum”.

Sumber : Dars Syarh Sunan Ibnu Majah Kaset No. 84

Fatwa Abdul Aziz bin Abdillah Alu Syaikh :

” (Ucapan ini) tidak ada asalnya, disebarkan melalui Ponsel di hari Jum’at dengan “Jum’at Mubarak/ah”, adapun hari Jum’at maka tidak ada keraguan adalah hari yang mubarakah, dimana Allah mengkhususkan kita dengan hari Jum’at, dan telah disesatkan kaum Yahudi dan Nashara dlm hal ini (dimana mereka memilih hari Sabtu utk Yahudi dan Ahad -Minggu, utk Nashara- sebagai hari raya pekanan mereka. -pen), akan tetapi mengucapkan ucapan seperti ini disetiap hari Jum’at tidaklah aku mengetahui asalnya.

Fatwa Syaikh Sholih Al Fauzan :

” (ucapan) ini tidak ada dasarnya (dlm Al-Qur’an maupun As-Sunnah), ini adalah bid’ah, tidaklah diperbolehkan utk mengucapkan ucapan ini di hari Jum’at, tidaklah disebutkan sedikitpun, ini bukan dari amalan para salaf, ini amalan para ahli bid’ah, dimana mereka lagi menyemarakkan penyebarannya baik melalui ponsel ataupun di media-media internet dengan mengucapkan dan menggunakannya utk menyebarkan bid’ahnya dengan cara seperti ini.

Sumber : Mauqi’u Fadhilatus Syaikh Sholih Al Fauzan

Fatwa Syaikh Ahmad bin Yahya An-Najmy :

” Tidaklah kami mengetahui (sunnahnya) ucapan ini dari para Salaf.  Na’am.

Sumber nukilan :

[[ فتوى ]] قول “جمعة مباركة” للناس في كل جمعة ◄بدعة►جمع كلام العلماء – المنبر الإسلامي – شبكة سحاب السلفية –

http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=146081#entry701194

أخوكم،..
ابو بلال المكسري

(Abu Bilal Al Makassary)

SAS Salafy Makassar
Ittiba’us Sunnah
http://ittibaus-sunnah.net/hukum-mengucapkan-jumat-mubarakah-di-setiap-hari-jumat-2/

Bergembiralah di Hari Jum'at

🌷 *BERGEMBIRALAH DI HARI JU'MAT*

🔰🔸asy Syaikh Zaid bin Muhammad bin Hadiy al Madkhaliy rahimahullah berkata :

فينبغي للمسلم : أن يهتم بشأن الجمعة عيد الأسبوع وميزة هذه الأمة ويفرح بقدوم يومها لما فيه من الفضائل والنفحات لأهل الاسلام والايمان والاحسان والجمع والجماعات ما لا يوجد في يوم سواه من سائر الايام والشعائر الاخرى من العبادات"

الافنان الندية(2/135)

🚩❗️"Seharusnya bagi seorang muslim untuk memberi perhatian yang lebih di hari jum'at, yang ini merupakan hari 'ied setiap pekan.

🌷🔸Dan merupakan keistimewaan umat ini, dan hendaknya pula ia bergembira dengan kehadiran hari tersebut.

💐Yang padanya ada sekian banyak keutamaan, serta anugerah kebaikan bagi ahlul islam, iman dan ihsan serta masyarakat secara umum.

📆🔸Yang mana hal ini tidak didapati pada hari yang lainnya, dari hari-hari yang ada. Serta syi'ar-syi'ar ibadah yang lainnya."

📕al Afnan an Nadiyah (2/135)

■◎■◎■◎■
🔰🌠Forum Salafy Purbalingga

Apa Jadwal Anda menjelang Bulan Puasa Ramadhan?

🌸➖🌸➖🌸➖🌸➖➖🌸➖🌸➖

🏡☄AKTIFITAS WANITA MUSLIMAH DI BULAN RAMADHAN

📜 Syaikh Sulaiman Ar-Ruhaili -hafidzahullah- ditanya :

Apa rancangan kegiatan bagi muslimah pada bulan Ramadhan agar ia bisa beribadah kepada Rabb-nya dan melayani anggota keluarganya ?

✒Beliau -hafidzahullah- menjawab  :

Sesungguhnya rancangan kegiatan bagi wanita adalah rancangan kegiatan bagi lelaki.

Akan tetapi wanita muslimah memiliki kelebihan dengan satu ibadah, yaitu apabila ia bersungguh-sungguh dalam melayani suaminya serta anggota keluarganya dan menyiapkan makanan yang cukup untuk mereka, maka sebenarnya ia berada dalam ibadah kepada Allah Azza wa Jalla apabila hal itu ia lakukan dgn mengharap pahala di sisi Allah.

✔Pada yang demikian ini terdapat pahala baginya dan memperbanyak kebaikannya.

Dan sepantasnya bagi wanita muslimah ketika ia menpersiapkan makanan agar ia sibukkan lisannya dengan dzikrullah.

✔Masak sambil bertasbih (mengucapkan subhanallah), masak sambil bertahlil (mengucapkan laa ilaha illallah)

✔Masak dalam keadaan dia berdzikir

dengan begitu ia akan mendapatkan pahala yang besar

Jangan sampai kegiatannya dalam menyiapkan makanan melalaikan ia dari beribadah kepada Allah -Subhanah- di siang ramadhan.

✔Maka kebahagiaan bagi wanita muslimah

yang melayani suaminya dan anggota keluarganya sambil mengharapkan pahala di sisi Allah Azza wa Jalla dan bersama itu ia tidak lalai dari berdzikir kepada Allah dan menegakkan ibadah-ibadah yang ia mampu lakukan di siang hari Ramadhan, maka sungguh ia telah memperoleh keberuntungan yang besar.

📎Ditranskrip dari kaset " بين يدي رمضان  (Di hadapan Ramadhan)"
👉🏻 http//safeshare.tv/v/ss572c900b93c1e

📝 faedah dari majmu'ah Al-Utrujah

🌷🍃ash-shalihah🍃🌷

◾ سئل فضيلة الشيخ سليمان الرحيلي سؤالاً في شريط له بعنوان :
'بين يدي رمضان'

#هذا_نصه

✒ ماهو برنامج المرأة المسلمة في رمضان حتى تعبد ربها وتخدم أهل بيتها؟

#فأجاب حفظه الله:

💡 أنّ برنامج المرأة المسلمة هو برنامج الرجل،

👈 لكن المرأة المسلمة تزيد بعبادة،

✔ وهي أن المرأة إذا اجتهدت في خدمة زوجها وأهل بيتها وأعدت لهم الطعام الذي يكفيهم فإنها في

عبادة الله عز وجل إذا احتسبت ذلك عند الله،

فهذا فيه أجرها وفيه تكثير لحسناتها

↔ وينبغي للمرأة المسلمة إذا كانت تعد الطعام

↔ أن تشغل لسانها بذكر الله،

✔ فتطبخ وهي تسبح وتطبخ وهي تهلل،

✔ وتطبخ وهي تذكر،

👈 ولها في ذلك أجر عظيم ،

ولن يصرفها إعداد الطعام عن عبادة ربها سبحانه في نهار رمضان،

◾ فهنيئا للمرأة المسلمة

التي تخدم زوجها وأهل بيتها وهي تحتسب الأجر عند الله عز وجل ومع ذلك لا تغفل عن ذكر الله

وتقوم بما تستطيع من العبادات في نهار رمضان،

فإنها قد فازت فوزا عظيمًا.

http://safeshare.tv/v/ss572c900b93c1e

Ke- 6 : Bersikap Baik Pada Suami

🚝🏡🗻 AGAR RUMAH MENJADI TEMPAT YANG NYAMAN dan LINGKUNGAN YANG BAIK

asy-Syaikh al-'Allamah Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah

.................................

6⃣ Berinteraksi/bergaul dengan baik.
Suami punya hak kepemimpinan. Maka cara berinteraksi/bergaul dengannya harus bertolak dari prinsip ini.

🎯 Di antara bentuk-bentuk berinteraksi/bergaul yang baik :
• Memaafkan kesalahan suami apabila berbuat salah.
• Melakukan hal-hal yang membuat ridho suami ketika marah.
• Menunjukkan bahwa dirinya mencintai sang suami dan sangat memuliakannya.
• Kata-kata yang baik dan senyuman yang tulus. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

(تبسمك في وجه أخيك صدقة)
"Senyumanmu di hadapan saudaramu adalah shadaqah." (HR. at-Tirmidzi)
👉🏻💐 Maka bagaimana jika senyuman itu dari isteri kepada suaminya?

• Memperhatikan perkara-perkara khusus,  seperti makanan,  minuman,  dan pakaian dari sisi jenis dan waktunya.

☑ Hendaknya seorang wanita/isteri mengetahui bahwa ketika dia melakukan berbagai perkara di atas, itu bukan merendahkan pribadinya atau menghinakan harga dirinya.
🚉 Bahkan itulah jalan kebahagian.
🏡🌅 Tidak ada kebahagian kecuali di bawah naungan suami yang engkau berinteraksi/bersikap baik terhadapnya. Itu adalah ketentuan Allah yang Maha Perkasa dan Maha Tahu.

Allah Ta'ala berfirman,
{الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ…} [النساء: 34]
"Kaum pria adalah pimpinan bagi kaum wanita.... " (an-Nisaa' : 34)

Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
(لو كنت آمرًا أحدًا أن يسجد لأحد لأمرت المرأة أن تسجد لزوجها)
"Kalau seandainya aku boleh memerintahkan seseorang bersujud pada orang lain,  niscaya aku perintahkan isteri untuk bersujud kepada suaminya." (HR. Abu Dawud)

🌺 Hendaknya dia (isteri) memahami tujuan-tujuan syari'at. Jangan terpesona dengan berbagai propaganda dusta. Jadikanlah syi'armu adalah "sami'na wa atha'na" (kami dengar dan kami taat).

{فَإِمَّا يَأتِيَنَّكُم مِنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلاَ يَضِلُّ وَلاَ يَشْقَى} [طه: 123]
"Apabila datang kepada kalian hidayah dari-Ku,  maka barangsiapa mengikuti hidayah-Ku dia tidak akan tersesat dan tidak akan celaka." (Thaha : 123)

(bersambung)

📜 dari tulisan berjudul :
"Peran Wanita dalam Pendidikan Keluarga"

@ManhajulAnbiya

● ● ● ● ● ●
📝🎨📡 Majmu’ah Tarbiyatul Aulad
📟 Channel Telegram: http://bit.ly/tarbiyatulAulad
--------------------------

Membaca Alfatihah agar dipenuhi hajat kita, benarkah??

🖲⛵ MEMBACA ALFATIHAH AGAR TERPENUHI HAJATNYA

❓Tanya :
"Aku membaca dalam sebuah buku agama, yang menjelaskan bahwa barangsiapa  yang punya hajat, maka hendaknya dia membaca Al-Fatihah sebanyak 40 kali setelah sholat maghrib sampai selesai bacaannya tersebut, dan sebelum dia berdiri dari tempatnya, maka pasti keperluannya akan terpenuhu"
❓Aku mengharapkan fatwa, apakah penjelasan tersebut benar?"

📜 Jawab :
"Membaca Al-Fatihah sebanyak 40 kali dalam rangka terpenuhi hajatnya adalah amaliah yang tidak disyari'atkan, bahkan itu termasuk perbuatan bid'ah yang diada-adakan.

🗺 Tidak benar bahwa barang siapa yang membacanya pasti akan terpenuhi hajatnya. Itu hanyalah seruan kepada perbuatan bid'ah dan pengkaburan kepada orang awam."

س: قرأت في كتاب ديني أن من كانت له حاجة فليقرأ فاتحة الكتاب أربعين مرة بعد صلاة المغرب حتى يتم القراءة ، وقبل أن يقوم من مكانه ، فإن حاجته تقضى لا محالة إن شاء الله . أرجو الإفتاء في هذه المقولة هل هي صحيحة ؟
ج: قراءة الفاتحة أربعين مرة من أجل قضاء الحاجة غير مشروع ، بل ذلك من البدع المحدثة ، وليس صحيحا أن حاجة من قرأها تقضى ، وإنما ذلك من الدعاية لهذه البدعة والتلبيس على العوام .
وبالله التوفيق ، وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم .

Lihat http://alifta.net/Fatawa/FatawaChapters.aspx?languagename=ar&View=Page&PageID=19&PageNo=1&BookID=23

•••••••••••••••••••••••
🌠📝📡 Majmu'ah Manhajul Anbiya
📟▶ Join Telegram https://tlgrm.me/ManhajulAnbiya
💻 Situs Resmi http://www.manhajul-anbiya.net

Periksalah HP Anak Anda!

👓📱 *HUKUM MEMERIKSA HP ANAK KITA*

📜 Asy Syeikh Sholih Al Fauzan hafidzohullah:

👓 Iya, ini menjadi kewajibanmu untuk melihat dan memeriksa HP/ komputer anakmu.

⛔📱 Dan sebagaimana aku nasehatkan kepada kalian jangan kalian membelikan mereka HP yang lebih dari sekedar untuk menelfon, karena didalamnya banyak perkara yang berbahaya untuk mereka dan perkara yang harom, jangan kamu belikan mereka yang seperti ini, na'am.

••••••••••••••••••••••••••

📥 Sumber: http://www.ajurry.com/vb/showthread.php?t=31824
💾 Telegram: https://bit.ly/Berbagiilmuagama
📑 Alih bahasa: Abu Arifah Muhammad Bin Yahya Bahraisy

@rumahbelajar

Jumat, 20 Mei 2016

Inilah Hakekat Berpuasa



Ibnul Qoyyim al-Jauziyah rahimahullah berkata di dalam kitab al-Waabilush Shayyib:
والصائم هو الذي صامت جوارحه عن الآثام ولسانه عن الكذب والفحش وقول الزور وبطنه عن الطعام والشراب وفرجه عن الرفث فإن تكلم لم يتكلم بمايجرح صومه وإن فعل لم يفعل ما يفسد صومه فيخرج كلامه كله نافعا صالحا وكذلك أعماله فهي بمنزلة الرائحة التي يشمها من جالس حامل المسككذلك من جالس الصائم انتفع بمجالسته وأمن فيها من الزور والكذب والفجور والظلم هذا هو الصوم المشروع لا مجرد الإمساك عن الطعام والشراب (الوابل الصيب – (ج 1 / ص 43)
”Orang yang berpuasa adalah orang yang menahan anggota tubuhnya dari perbuatan dosa;(menahan) lisannya dari berbohong,ucapan keji, dan palsu; (menahan) perutnya dari makan dan minum; dan (menahan) kemaluannya dari perbuatan keji. Jika berbicara,dia tidak berbicara dengan pembicaraan yang dapat menodai puasanya. Jika berbuat,dia tidak berbuat sesuatu yang dapat merusak puasanya. Maka yang keluar dari lisannya hanyalah perkataan yang baik dan bermanfaat. Demikian pula amal perbuatannya. Semua amal perbuatannya bagaikan bau harum minyak misk/kasturi yang dihirup oleh setiap orang yang duduk bersamanya. Dengan demikian, orang yang berpuasa memberi manfaat kepada siapa pun yang bergaul dengannya, karena dia akan bisa memberikan rasa aman di hati orang yang bergaul dengannya dari kepalsuan,kebohongan,kejahatan,dan kezhaliman. Inilah puasa yang disyari’atkan dalam Islam, bukan sekadar hanya menahan diri dari makan dan minum.
(al-Waabilush Shayyib)

2 Jenazah Yang Berbeda




وعَنِ أَبِى قَتَادَةَ بْنِ رِبْعِىٍّ الأَنْصَارِىِّ أَنَّهُ كَانَ يُحَدِّثُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُرَّ عَلَيْهِ بِجِنَازَةٍ فَقَالَ :
《مُسْتَرِيحٌ ، وَمُسْتَرَاحٌ مِنْهُ》
قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الْمُسْتَرِيحُ وَالْمُسْتَرَاحُ مِنْهُ قَالَ:
《الْعَبْدُ الْمُؤْمِنُ يَسْتَرِيحُ مِنْ نَصَبِ الدُّنْيَا وَأَذَاهَا إِلَى رَحْمَةِ اللَّهِ ، وَالْعَبْدُ الْفَاجِرُ يَسْتَرِيحُ مِنْهُ الْعِبَادُ وَالْبِلاَدُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَاب》
Dari Abu Qatadah bin Rib’i al-Anshari, dia menceritakan bahwa ada jenazah yang (dipikul) melewati Rasulullah ﷺ,  maka beliau bersabda, “Orang yang beristirahat, dan orang yang diistirahatkan darinya”. Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah (maksud) orang yang beristirahat, dan orang yang diistirahatkan darinya?” Beliau menjawab, “Seorang hamba yang mukmin beristirahat dari kepayahan dan gangguan dunia menuju rahmat Allah. Sedangkan hamba yang fajir (jahat), maka banyak manusia, bumi, pepohonan, dan binatang, beristirahat darinya”. (HR. Bukhari )

Mari Ikhlas & Bertaqwa

❗🌳 Pentingnya Ikhlas & Taqwa Kepada Allah 🌳❗

💎 Ibnul Jawzi berkata, "Demi Allah aku mendapati orang yang lama menuntut ilmu hingga tua namun kemudian dia langgar batasan Allah (melakukan maksiat), maka dia pun hina di mata orang lain, bahkan mereka tidak mahu melihat padanya (tidak mereka anggap sama sekali). Walaupun ilmunya banyak dan perjuangannya besar!!

🔹Dan aku pun telah mendapati orang yang selalu yakin diawasi Allah (bertaqwa) walaupun dia masih muda dan ilmunya masih sedikit dibanding orang tadi, Allah agungkan kedudukannya dihati hambaNya, maka mereka pun senang padanya dan mereka sanjung bahkan melebihi kebaikan yang ada padanya.

🔹Demi Allah aku mendapati orang yang banyak solat, banyak puasa dan banyak diam, berusaha menampakkan khusyu' pada dirinya, dan pakaiannya sementara hati orang lari darinya dan martabatnya dimata mereka jauh dari yang tampak darinya.

🔹Aku melihat orang yang pakaiannya mewah, bahkan tidak terlalu banyak amalan sunnah yang dia lakukan dan tidak terlalu tampak kekhusyu'an pada dirinya akan tetapi hati orang sepakat untuk mencintainya.

🔹Aku pelajari sebab dari semua itu maka aku dapati sebabnya adalah batin (ikhlas dan taqwa).

🔹Maka orang yang selalu membenahi batinnya akan tersebar aroma wanginya dan akan lekat didalam hati setiap orang sehingga semua akan mengeluarkan wanginya (ertinya semua orang akan memuji dan mencintainya).

🔹Maka takutlah pada Allah, ingatlah selalu padaNya untuk selalu engkau benahi batinmu kerana sungguh kesolehan secara zahir (lahiriyah) tidak akan ada guna jika batinmu rosak." (Shoydul Khotir Ibnul Jawzi 335-336)

✍🏽 Al-Ustadz Usamah Mahri berkata, "Dan kitab-kitab aqidah serta tauhid merupakan bahan terbaik untuk membenahi batin kita. Walhamdulillah itu banyak dari karya ulama dan masyayikh kita.

☝🏼Oleh sebab itu para ulama seperti Syaikh Ibn Baz, majlis beliau tidak pernah lepas dari kitab tauhid رحمه الله.

☝🏼Maka pentingkan oleh kita untuk selalu hadir di majlis yang mengajarkan tauhid.
والله يعين"
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
🔴صيد الخاطر في إصلاح السرائر🔴
👇قال إبن الجوزي👇

《🔹 ولقد رأيت والله من أنفق عمره في العلم إلى أن كبرت سِنه، ثم تعدى الحدود (أي: تجاوز حدود الله)، فهان عند الخلق، وكانوا لايلتفتون إليه مع غزارة علمه، وقوة مجاهدته!!.

🔹 ولقد رأيت من كان يراقب الله جل وعلا في صبوته ـمع قصوره بالإضافة إلى ذلك العالمـ، فعظم الله جل وعلا قدره في القلوب حتى علقته النفوس ووصفته بما يزيد على مافيه من الخير》.

《🔹 والله لقد رأيت من يكثر الصلاة والصوم والصمت، ويتخشع في نفسه ولباسه والقلوب تنبو عنه، وقدره في الناس ليس بذاك!!.

🔹 ورأيت من يلبس فاخر الثياب وليس له كبير نفل ولا تخشع، والقلوب تتهافت على محبته.

🔹فتدبرت السبب فوجدته الســــــريــــــــرة.

🔹 فمن أصلح سريرته، فاح عبير فضله، وعبقت القلوب بنشر طيبه.

🔹 فالله الله في السرائر، فإنه ما ينفع مع فسادها صلاح ظاهر》.

📚 صيد الخاطر ﻻبن الجوزي
ص 336 و 355

📂 (Faedah ilmiah dari al-Ustadz Usamah Mahri di WhatsApp طريق السلف)

📚 WhatsApp طريق السلف 📚
🌐 www.thoriqussalaf.com
🌐 telegram: http://bit.ly/thoriqussalaf

○○○○○🌷🌷🌷🌷🌷○○○○○

Boleh jadi yang kamu benci itu baik bagimu

〰〰〰〰〰〰
⛔️ 🌺 *Bisa Jadi Kamu Benci Sesuatu Tapi Itu Baik Bagimu*
〰〰〰〰〰〰

وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ

_“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.”_ *(Al-Baqarah: 216)*

🎁 Dalam ayat ini ada beberapa hikmah dan rahasia serta maslahat untuk seorang hamba. Karena sesungguhnya jika seorang hamba tahu bahwa sesuatu yang dibenci itu terkadang membawa sesuatu yang disukai, sebagaimana yang disukai terkadang membawa sesuatu yang dibenci, iapun tidak akan merasa aman untuk tertimpa sesuatu yang mencelakakan menyertai sesuatu yang menyenangkan. Dan iapun tidak akan putus asa untuk mendapatkan sesuatu yang menyenangkan menyertai sesuatu yang mencelakakan. Ia tidak tahu akibat suatu perkara, karena sesungguhnya Allah 'azza wa jalla mengetahui sesuatu yang tidak diketahui oleh hamba. Dan ini menumbuhkan pada diri hamba beberapa hal:

1⃣ Bahwa tidak ada yang lebih bermanfaat bagi hamba daripada melakukan perintah Allah 'azza wa jalla, walaupun di awalnya terasa berat. Karena seluruh akibatnya adalah kebaikan dan menyenangkan, serta kenikmatan-kenikmatan dan kebahagiaan. Walaupun jiwanya benci, akan tetapi hal itu akan lebih baik dan bermanfaat. Demikian pula, tidak ada yang lebih mencelakakan dia daripada melakukan larangan, walaupun jiwanya cenderung dan condong kepadanya. Karena semua akibatnya adalah penderitaan, kesedihan, kejelekan, dan berbagai musibah.

Ciri khas orang yang berakal sehat, ia akan bersabar dengan penderitaan sesaat, yang akan berbuah kenikmatan yang besar dan kebaikan yang banyak. Dan ia akan menahan diri dari kenikmatan sesaat yang mengakibatkan kepedihan yang besar dan penderitaan yang berlarut-larut.

Adapun pandangan orang yang bodoh itu (dangkal), sehingga ia tidak akan melampaui permukaan dan tidak akan sampai kepada ujung akibatnya. Sementara orang yang berakal lagi cerdas akan senantiasa melihat kepada puncak akibat sesuatu yang berada di balik tirai permukaannya. Iapun akan melihat apa yang di balik tirai tersebut berupa akibat-akibat yang baik ataupun yang jelek. Sehingga ia memandang suatu larangan itu bagai makanan lezat yang telah tercampur dengan racun yang mematikan. Setiap kali kelezatannya menggodanya untuk memakannya, maka racunnya menghalanginya (untuk memakannya). Ia juga memandang perintah-perintah Allah 'azza wa jalla bagai obat yang pahit rasanya, namun mengantarkan kepada kesembuhan dan kesehatan. Maka, setiap kali kebenciannya terhadap rasa (pahit)nya menghalanginya untuk mengonsumsinya, manfaatnyapun akan memerintahkannya untuk mengonsumsinya.

Akan tetapi, itu semua memerlukan ilmu yang lebih, yang dengannya ia akan mengetahui akibat dari sesuatu. Juga memerlukan kesabaran yang kuat, yang mengokohkan dirinya untuk memikul beban perjalanannya, demi mendapatkan apa yang dia harapkan di pengujung jalan. Kalau ia kehilangan ilmu yang yakin dan kesabaran maka ia akan terhambat dari memperolehnya. Tetapi bila ilmu yakinnya dan kesabarannya kuat, maka ringan baginya segala beban yang ia pikul dalam rangka memperoleh kebaikan yang langgeng dan kenikmatan yang abadi.

2⃣ Di antara rahasia ayat ini bahwa ayat ini menghendaki seorang hamba untuk menyerahkan urusan kepada Dzat yang mengetahui akibat segala perkara serta ridha dengan apa yang Ia pilihkan dan takdirkan untuknya, karena dia mengharapkan dari-Nya akibat-akibat yang baik.

3⃣ Bahwa seorang hamba tidak boleh memiliki suatu pandangan yang mendahului keputusan Allah 'azza wa jalla, atau memilih sesuatu yang tidak Allah 'azza wa jalla pilih serta memohon-Nya sesuatu yang ia tidak mengetahuinya. Karena barangkali di situlah kecelakaan dan kebinasaannya, sementara ia tidak mengetahuinya. Sehingga janganlah ia memilih sesuatu mendahului pilihan-Nya. Bahkan semestinya ia memohon kepada-Nya pilihan-Nya yang baik untuk dirinya serta memohon-Nya agar menjadikan dirinya ridha dengan pilihan-Nya. Karena tidak ada yang lebih bermanfaat untuknya daripada hal ini.

4⃣ Bahwa bila seorang hamba menyerahkan urusan kepada Rabbnya serta ridha dengan apa yang Allah 'azza wa jalla pilihkan untuk dirinya, Allah subhanahu wa ta'ala pun akan mengirimkan bantuan-Nya kepadanya untuk melakukan apa yang Allah 'azza wa jalla pilihkan, berupa kekuatan dan tekad serta kesabaran. Juga, Allah subhanahu wa ta'ala akan palingkan darinya segala yang memalingkannya darinya, di mana hal itu menjadi penghalang pilihan hamba tersebut untuk dirinya. Allah 'azza wa jalla pun akan memperlihatkan kepadanya akibat-akibat baik pilihan-Nya untuk dirinya, yang ia tidak akan mampu mencapainya walaupun sebagian dari apa yang dia lihat pada pilihannya untuk dirinya.

5⃣ Di antara hikmah ayat ini, bahwa ayat ini membuat lega hamba dari berbagai pikiran yang meletihkan pada berbagai macam pilihan. Juga melegakan kalbunya dari perhitungan-perhitungan dan rencana-rencananya, yang ia terus-menerus naik turun pada tebing-tebingnya. Namun demikian, iapun tidak mampu keluar atau lepas dari apa yang Allah 'azza wa jalla telah taqdirkan. Seandainya ia ridha dengan pilihan Allah 'azza wa jalla maka takdir akan menghampirinya dalam keadaan ia terpuji dan tersyukuri serta terkasihi oleh Allah 'azza wa jalla. Bila tidak, maka taqdir tetap akan berjalan padanya dalam keadaan ia tercela dan tidak mendapatkan kasih sayang-Nya karena ia bersama pilihannya sendiri. Dan ketika seorang hamba tepat dalam menyerahkan urusan kepada Allah subhanahu wa ta'ala dan ridhanya kepada-Nya, ia akan diapit oleh kelembutan-Nya dan kasih sayang-Nya dalam menjalani taqdir ini. Sehingga ia berada di antara kelembutan-Nya dan kasih sayang-Nya. Kasih sayang-Nya melindunginya dari apa yang ia khawatirkan, dan kelembutan-Nya membuatnya merasa ringan dalam menjalani taqdir-Nya.

Bila taqdir itu terlaksana pada seorang hamba, maka di antara sebab kuatnya tekanan taqdir itu pada dirinya adalah usahanya untuk menolaknya. Sehingga bila demikian, tiada yang lebih bermanfaat baginya daripada berserah diri dan melemparkan dirinya di hadapan taqdir dalam keadaan terkapar, seolah sebuah mayat. Dan sesungguhnya binatang buas itu tidak akan rela memakan mayat.

📝 (Diterjemahkan oleh Al-Ustadz Qomar ZA -hafizhahullah- dari buku Al-Fawa'id hal. 153-155) (Ibnul Qayyim)

🔼 ✍ Disalin dari http://asysyariah.com/bisa-jadi-kamu-benci-sesuatu-tapi-itu-baik-bagimu/

Ada Apa Dengan Bulan Sya'ban?


📩🔏 *ENAM PEMBAHASAN PENTING TERKAIT BULAN SYA'BAN
 
📌 Oleh asy-Syaikh al-'Allamah Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah
 
Amma Ba'd
Wahai kaum muslimin, kita berada di bulan Sya'ban. Kami akan menjelaskan tentangnya dalam enam pembahasan. Di dalamnya akan kami paparkan hal-hal yang wajib atas kami untk menjelaskannya. Kita memohon kepada Allah agar memberikan rizki kepada kami dan kepada Anda semua ilmu yang bermanfaat dan amal shalih.
 
1⃣ Poin pertama,
📜 Puasa Sya'ban

💭 Apakah bulan Sya'ban memiliki kekhususan untuk dilakukan padanya puasa, dibanding bulan-bulan lainnya?

✅ Jawabannya : Iya. Sesungguhnya dulu Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam banyak berpuasa padanya (pada bulan Sya'ban, pen). Hingga beliau berpuasa pada Sya'ban seluruhnya kecuali sedikit (yakni beberapa hari saja yang tidak berpuasa).
Atas dasar ini, termasuk sunnah adalah seseorang MEMPERBANYAK PUASA PADA BULAN SYA'BAN, dalam rangka mentauladani Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
 
2⃣ Poin kedua :
📜 Puasa Nishfu Sya'ban (Pertengahan Sya'ban)

Yakni berpuasa pada hari PERTENGAHAN Sya'ban SECARA KHUSUS.
👉⛔  Maka dalam masalah ini, ada beberapa hadits lemah, tidak sah dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, dan tidak boleh diamalkan. Karena segala sesuatu yang tidak sah dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam maka TIDAK BOLEH SESEORANG UNTUK BERIBADAH KEPADA ALLAH DENGANNYA.

📛 Atas dasar ini, tidak boleh dilakukan puasa pada pertengahan Sya'ban secara khusus. Karena amalan itu tidak ada dasarnya dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Sesuatu yang tidak ada dasarnya MAKA ITU BID'AH.
 
 
3⃣ Poin ketiga :
📜 Tentang Keutamaan Malam Nishfu Sya'ban.

💥 Dalam masalah ini juga ada hadits-hadits yang lemah, tidak sah dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Atas dasar itu, malam Nishfu (pertengahan) Sya'ban kedudukannya seperti malam pertengahan Rajab, atau pertengahan Rabi'ul Awal atau akhir, atau pertengahan Jumada, dan bulan-bulan lainnya. Tidak ada kelebihan untuk malam tersebut – yakni malam Nishfu Sya'ban – sedikitpun. KARENA HADITS-HADITS YANG ADA TENTANGNYA ADALAH LEMAH.

4⃣ Poin Keempat :
📜 Mengkhususkan Malam Nishfu Sya'ban dengan Qiyamullail.

🚧⚠ Ini juga merupakan BID'AH. Tidak ada dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau dulu mengkhususkan malam tersebut dengan Qiyamullail.
Namun, malam tersebut kedudukannya seperti malam-malam lainnya. Apabila seseorang sudah terbiasa melaksanakan Qiyamullail, maka silakan dia melakukan Qiyamullail pada malam tersebut, melanjutkan kebiasaannya pada malam-malam lainnya. Apabila seseorang bukan kebiasaannya Qiyamullail, maka DIA TIDAK BOLEH MENGKHUSUSKAN MALAM NISHFU SYA'BAN DENGAN QIYAMULLAIL, karena itu tidak ada dasarnya dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Yang lebih jauh dari ini, bahwa sebagian orang mengkhusus qiyamullail pada malam ini dengan jumlah rakaat tertentu, yang tidak ada dasarnya dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Jadi, KITA TIDAK MENGKHUSUSKAN MALAM NISHFU SYA'BAN DENGAN QIYAMULLAIL
 
 
5⃣ Poin Kelima :
❓ Benarkah Ada Penentuan Takdir Pada Malam Tersebut?
Maknanya : Apakah Pada malam tersebut (yakni Nishfu Sya'ban) ditentukan Takdir pada tahun tersebut?

🚫 Jawabannya : TIDAK. Malam itu bukanlah Lailatul Qadar. Adapun Lailatul Qadar ada pada bulan Ramadhan. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
"Sesungguhnya Kami menurunkannya" yakni al-Qur`an.
"Seseungguhnya Kami menurunkannya (al-Qur`an) pada Lailatul Qadar. Apakah yang kalian tahu tentang lailatul Qadar? Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan." (al-Qadar : 1-3)
 
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman juga, "Bulan Ramadhan yang diturunkan padanya al-Qur`an." (al-Baqarah : 185)
 
Atas dasar ini, Lailatul Qadar itu ada pada bulan Ramadhan. Karena malam tersebut merupakan malam yang Allah menurunkan al-Qur`an. Al-Qur'an turun pada bulan Ramadhan. Maka pastilah, bahwa Lailatul Qadar itu pada bulan Ramadhan, bukan pada bulan-bulan lainnya. Termasuk malam Nishfu Sya'ban, malam itu bukanlah malam Lailatul Qadar. Pada malam Nishfu Sya'ban tidak ada penentuan Takdir apapun yang terjadi tahun tersebut. Namun malam tersebut adalah seperti malam-malam lainnya.
 
 
6⃣ Poin Keenam :
📜 Membuat Makanan pada hari pertengahan Sya'ban.

Sebagian orang membuat makanan pada hari pertengahan Sya'ban, untuk dibagikan kepada kaum fakir, dengan mengatakan, "Ini atas makan malam dari Ibu", "Ini makan malam dari ayah", atau "Ini makan malam dari kedua orang tua".
👉 Ini juga BID'AH.
Karena itu tidak ada dasarnya dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, tidak pula dari shahabat radhiyallahu 'anhum.

 
✏️ Inilah enam pembahasan yang aku ketahui. Mungkin saja masih ada hal-hal lain yang tidak aku ketahui, yang wajib atasku untuk menjelaskannya kepada Anda semua.

Aku memohon kepada agar menjadikan kami dan Anda semua termasuk orang-orang yang menebarkan Sunnah dan meninggalkan Bid'ah, menjadikan kami dan Anda semua para pembimbing yang mendapat hidayah, serta menjadikan kami dan Anda semua termasuk orang-orang yang bertauladan dan mengambil bimbingan dari bimbingan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.

🔴 Selesai

🌏 http://manhajul-anbiya.net/enam-pembahasan-penting-terkait-bulan-syaban/

•••••••••••••••••••••
🌠📝📡 Majmu'ah Manhajul Anbiya
📟▶ Join Telegram https://tlgrm.me/ManhajulAnbiya
💻 Situs Resmi http://www.manhajul-anbiya.net

Ada Apa Dengan Malam Nisfu Sya'ban?

🌌🌃 *MALAM NISHFU SYA'BAN*

al-'Allamah asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah,

Tanya :
"Apakah ada sunnah yang disyari'atkan pada malam Nishfu Sya'ban? Kami melihat ada buletin berisi beberapa hadits tentang keutamaan malam tersebut. Hadits-hadist tersebut telah dishahihkan oleh sebagian ahli hadits?"

🚉 Jawab :
"Yang benar : bahwa semua dalil yang ada tentang keutamaan malam Nishfu Sya'ban adalah DHA'IF (lemah) tidak bisa dijadikan hujjah. Bahkan di antaranya ada yang palsu.

🚧 Tidak diketahui dari shahabat bahwa dulu mereka mengangungkan malam itu, tidak pula mereka mengkhususkan malam itu dengan suatu amalan tertentu, juga tidak mengkhususkan siang hari Nishfu Sya'ban dengan puasa.

🚏 Yang banyak mengagungkan Nishfu Sya'ban adalah para penduduk Syam — Tabi'in bukan Shahabat — sementara para Tabi'in di Hijaz (Makkah dan Madinah) mengingkari mereka juga, "Tidak mungkin kita mengagungkan sesuatu tanpa ada dalil yang shahih."

☄ Jadi yang benar : bahwa malam Nishfu Sya'ban kondisinya seperti malam-malam lainnya, tidak ada kekhususan dengan shalat, tidak pula siang harinya dikhususkan dengan puasa.
🌷 Namun barangsiapa terbiasa shalat malam pada setiap malam, maka kita tidak mengatakan 'jangan shalat pada malam Nishfu Sya'ban'. Barangsiapa yang terbiasa melaksanakan puasa ayyamul bidh, kita juga tidak mengatakan, 'jangan berpuasa pada hari-hari pertengahan Sya'ban.'
⛔ Namun kita hanya menyatakan, "Jangan mengkhususkan malam Nishfu Sya'ban dengan qiyam (shalat malam), jangan pula mengkhususkan siang harinya dengan puasa."

📚 Silsilah Liqaa'at al-Bab al-Maftuh [ 115 ]
http://zadgroup.net/bnothemen/upload/ftawamp3/od_115_15.mp3

💧حكم ما يُفعل ليلة النصف من شعبان💧

❪📜❫ السُّــــ☄ـــؤَالُ:

❓هل هناك سنة مشروعة في ليلة النصف من شعبان, فقد رأينا نشرة مضمنة ببعض الأحاديث في فضل هذه الليلة, قد صحح بعض هذه الأحاديث بعض المحدثين؟

❪📜❫ الجَـــ☄ـــوَابُ:

☄الصحيح أن جميع ما ورد فضل ليلة النصف من شعبان ضعيف لا تقوم به حجة, ومنها أشياء موضوعة. ولم يعرف عن الصحابة أنهم كانوا يعظمونها, ولا أنهم كانوا يخصونها بعمل, ولا يخصون يوم النصف بصيام, وأكثر من كانوا يعظمونها أهل الشام -التابعون ليس الصحابة- والتابعون في الحجاز أنكروا عليهم أيضاً, قالوا: لا يمكن أن نعظم شيئاً بدون دليل صحيح.

☄فالصواب: أن ليلة النصف من شعبان كغيرها من الليالي، لا تخص بقيام, ولا يوم النصف بصيام, لكن من كان يقوم كل ليلة, فلا نقول: لا تقم ليلة النصف, ومن كان يصوم أيام البيض لا نقول: لا تصم أيام النصف, إنما نقول: لا تخص ليلها بقيام ولا نهارها بصيام.

📚 المصدر: سلسلة لقاءات الباب المفتوح > لقاء الباب المفتوح [115]

📔العقيدة > البدع والمحدثات .

•••••••••••••••••••••
🌠📝📡 Majmu'ah Manhajul Anbiya
📟▶ Join Telegram https://tlgrm.me/ManhajulAnbiya
💻 Situs Resmi http://www.manhajul-anbiya.net

~~~~~~~~~~~~~~~~~

3 Macam Dzikir

┏🍃🎀━━━━━━━━━━━━━┓
       *BERBAGI FAEDAH*
┗━━━━━━━━━━━━━🍃🎀┛

✅👍 *"TIGA MACAM DZIKIR"*

📜 Asy Syeikh Bin Baaz rohimahullah:

🌎 *Dzikir itu ada tiga macam*:
▪ Dzikir dengan hati
▪ Dzikir dengan lisan
▪ Dzikir dengan amalan

🍃 Apabila seseorang ingat kepada Allah dengan adanya rasa takut, pengagungan, engkau mengingat ingat keagunganNya dan engkau takut kepadaNya, engkau berharap kepadaNya, rindu kepadaNya dan cinta kepadaNya ini dalah *Dzikir dengan hati*.

🍃 *Dzikir dengan lisan* dengan mengucapkan:

[سبحان الله، والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر والحوقلة]

🍃 *Dzikir dengan amalan* yaitu dengan menegakkan sholat, puasa, sodaqoh dengan mengharap pahala dari Allah, ini adalah dzikir dengan amalan dibarengi dengan hati.

جزاكم الله خيرا

••••••••••••••••••••••••••

📥 Sumber: http://www.binbaz.org.sa/noor/1593
💾 Telegram: https://bit.ly/Berbagiilmuagama
📑 Alih bahasa: Abu Arifah Muhammad Bin Yahya Bahraisy

•┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈•

Wasiat Syaikh Al Albani

🌺 Wasiat asy syaikh Albani rahimahullah sebelum meninggal

🖊Bismillahirrahmanirrahim.

🏷 Aku wasiatkan kepada istriku, anak-anakku, sahabat-sahabatku dan semua yang mencintaiku, apabila sampai kepadanya berita kematianku, hendaknya mendoakan agar aku diampuni dan diberi rahmat-Nya.

✔ Ini yang pertama. Di samping itu, hendaknya mereka tidak menangisi aku dengan tangisan ratapan dan suara yang keras.

✔Kedua, hendaknya mereka menyegerakan pemakamanku dan tidak memberitakan kematianku kepada kerabat-kerabat dan saudara-saudaraku selain sebatas untuk melaksanakan kewajiban menyiapkan jenazahku.

☔ Selain itu, hendaknya yang memandikan aku adalah Izzat Khidir Abu Abdillah, tetanggaku dan temanku yang tulus, serta yang dia pilih untuk membantu pelaksanaannya.

🏜 Ketiga, aku memilih untuk dimakamkan di tempat terdekat agar tidak perlu bagi yang membawa jenazahku untuk meletakkannya di mobil, lalu yang mengiringinya pun menaiki mobil.

📜 Hendaknya pula pekuburan itu adalah pekuburan lama yang besar kemungkinan tidak akan dipugar.

🏢 Bagi orang-orang yang berada di daerah tempat aku wafat, hendaknya mereka tidak mengabarkan kepada anak-anakku yang di luar daerah, apalagi kepada yang lain, selain setelah jenazahku dipikul, agar perasaan tidak menguasai dan berbuat terhadap mereka sehingga menjadi sebab ditundanya jenazahku.
(Aku tulis wasiat ini) dengan memohon kepada Allah Subhanahuwata'ala untuk berjumpa dengannya dalam keadaan Dia telah mengampuni dosaku, apa yang telah lalu dan yang terjadi belakangan.

📄Kemudian aku wasiatkan agar perpustakaanku semuanya, baik buku yang tercetak maupun fotokopian, atau manuskrip tulisanku atau tulisan orang lain, untuk disumbangkan kepada perpustakaan Universitas Islam di al-Madinah al-Munawwarah.

🌺 Hal ini karena aku memiliki kenangan-kenangan indah di sana dalam berdakwah kepada al-Qur’an dan as-Sunnah sesuai dengan pemahaman manhaj as-salafush shalih saat aku menjadi dosen di sana.

📶 (Hal ini) diiringi harapan agar Allah Subhanahuwata'ala memberi manfaat dengannya kepada para pengunjungnya, sebagaimana memberikan manfaat dengan pemilik kitab-kitab tersebut kepada mahasiswa-mahasiswanya ketika itu.

🔖Di samping itu agar Allah Subhanahuwata'ala memberikan manfaat kepadaku karena keikhlasan mereka dalam mendoakan aku.
27 Jumadil Ula 1410 H

✏ Ditulis oleh yang sangat membutuhkan rahmat Rabbnya:

Muhammad Nashiruddin al-Albani

“Wahai Rabbku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai. Berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada-Mu dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.”

(al-Ahqaf: 15)

📬 Dikutip dari asysyariah.com/wafat-beliau-asysyaik-al-bani

Kemarin, Sekarang & Esok

📗📝🌍 DUNIA ITU HANYA TIGA HARI

💺 Al-Hasan al-Bashry - رحمه الله - berkata:

🌍Dunia itu ada tiga hari :

❶ Hari kemarin sudah berlalu apa yang ada di dalamnya.

❷ Adapun hari esok, boleh jadi engkau tidak mendapatkannya.

❸ Adapun hari ini milikmu, maka beramallah engkau di dalamnya.

📓Az-Zahid Lil-Baihaqy 1/198
💺 *قال اﻟﺤﺴﻦ البصري* رحمه الله :

🌍 "اﻟﺪﻧﻴﺎ ﺛﻼﺛﺔ ﺃﻳﺎﻡ :

١ ــ *ﺃﻣّﺎ ﺃﻣﺲ* ﻓﻘﺪ ﺫﻫﺐَ ﺑﻤﺎ ﻓﻴﻪ،

٢ ــ *ﻭﺃﻣّﺎ ﻏﺪا*ً ﻓﻠﻌﻠﻚ ﺃﻥ ﻻ ﺗُﺪﺭﻛﻪ،

٣ ــ *ﻓﺎﻟـﻴـﻮﻡ*ﻟـﻚ ﻓـﺎﻋـﻤـﻞْ ﻓـﻴـﻪ."

📓 [الزهد للبيهقي ١٩٦/١]

📚Majmu'ah
Alhaqqu Ahabbu Ilaina

📟Channel Telegram
http://bit.ly/Alhaqquahabbuilaina

💻Faedah Lainnya Kunjungi  www.alhaq.salafymedia.com

Do'a Yang Tak Tertolak

قال رسول الله ﷺ:

الدعاء لا يرد بين الأذان والإقامة

رواه أحمد والترمذي و ابوداوود وصححه الألبان رقم ٣٤٠٨ في صحيح الجامع

Rasulullah ﷺ bersabda:

《Do'a yang tidak tertolak adalah antara adzan dan iqamah》

HR. Ahmad, At tirmidzi, Abu Dawud dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jami no. 3408

Keutamaan Shalat Subuh

بــــــــــــــسم اللّــــــــــــه الرّحمن الرّحيـــــــم

قال رسول الله ﷺ :

-------》من صلى الصبح فهو في ذمة الله《--------

رواه مسلم

Rasulullah ﷺ bersabda:

《Barangsiapa shalat Subuh maka dia dalam jaminan Allah》

HR. Muslim

Sabtu, 14 Mei 2016

Menunda-nunda qadha puasa Ramadhan

🌳🍒🍊
-----------
🚇HUKUM MENUNDA PEMBAYARAN HUTANG PUASA HINGGA TIBA RAMADHAN TAHUN BERIKUTNYA

🅾 Pertanyaan :

Seseorang memiliki tanggungan/hutang beberapa hari puasa Ramadhan. Namun hingga datang bulan Ramadhan tahun berikutnya ternyata ia belum juga mengqodho’ (mengganti kewajiban/membayar) hutang puasanya tersebut. Bagaimana seharusnya yang ia lakukan? Apakah ia berdosa, dan apakah gugur kewajibannya?

✍ Jawab :

Sesungguhnya Allah berfirman dalam Al-Qur`anul Karim :

(( فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ , وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا أَوْ عَلى سَفَرٍ فَعِدَّةٍ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ))

“Barangsiapa diantara kalian yang mendapati bulan (Ramadhan) maka hendaklah ia berpuasa, dan barangsiapa yang sakit atau berpergian (lalu ia tidak berpuasa) maka (wajib baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkannya di hari yang lain.” [Al Baqorah : 185.]

Sehingga seseorang diperbolehkan untuk tidak berpuasa jika ada alasan syar’i, kemudian ia berkewajiban untuk menggantinya pada hari-hari lain, serta tidak menundanya sampai datang bulan Ramadhan berikutnya, dengan dasar ucapan ‘Aisyah Radhiyallah ‘anha (istri Rasulullah), ia berkata :

كَانَ يَكُوْنُ عَلَيَّ الصَّوْمُ مِنْ رَمَضَانَ فَمَا أَسْتَطِيْعُ أَنْ أَقْضِيَهُ إِلاَّ فِي شَعْبَانَ .

''Dahulu kami memiliki tanggungan/hutang puasa Ramadhan, dan tidaklah aku sempat mengqodho’nya (yakni terus tertunda) kecuali setelah sampai bulan Sya’ban (yakni terus tertunda hingga tiba bulan Sya’ban berikutnya)'' [HR. Al-Bukhari, Bab Kapan Menunaikan Qodho’ Puasa, no.1950]

‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha tidak sempat mengqodho’ puasanya hingga tiba bulan Sya’ban (berikutnya) karena keadaan beliau di sisi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam .

Adapun perkataan Aisyah : “dan tidaklah aku sempat mengqodho’nya kecuali setelah sampai bulan Sya’ban”, adalah dalil wajibnya mengqodho’ puasa Ramadhan sebelum datang bulan Ramadhan berikutnya.

☝️🏼Namun apabila qodho’nya diakhirkan/ditunda-tunda hingga datang bulan Ramadhan tahun berikutnya maka ia berkewajiban untuk beristighfar dan meminta ampun kepada Allah, serta menyesal dan mencela perbuatannya menunda-nunda qodho’ puasa. Namun ia tetap berkewajiban mengqodho’ puasanya yang ia tinggalkan, karena kewajiban mengqodho’ tidak gugur dengan sebab diakhirkan/ditunda.
❗️Maka ia tetap wajib menggantinya walaupun setelah bulan Ramadhan tahun berikutnya, Wallahul  Muwaffiq.

☄Fatawa Arkanul Islam oleh Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin, halaman 489, pertanyaan yang ke – 439.

•••••
Sumber: http://bit.ly/1XmyfzT
ــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
🔍 مجموعـــــة توزيع الفـــــــوائد
قناتنا في برنامـــج [تيليجــــــرام]
للإشتراك : افتح الرابط واضغط على إشتراك👇

💾  JOIN bit.ly/ForumBerbagiFaidah
🏀  www.alfawaaid.net

Jumat, 13 Mei 2016

Jangan sembarangan membuang air panas di selokan atau lubang

❎❗Ingatkan Kepada Isteri-Isteri & Ibu-Ibu Kita❗❎

☝🏼Syaikhul Islam Ibnu Taymiyah berkata, "Gangguan jin kepada manusia dikeranakan beberapa sebab:

1⃣: Sang jin senang kepada sang manusia maka dia masuki untuk menikmatinya dan yang ini lebih ringan dan lebih mudah dibanding yang lainnya.

2⃣: Terkadang kerana manusia mengganggu (menyakiti) mereka dengan mengencingi mereka (dilubang-lubang seperti hadits Ibnu Sarjis di Abu Daud beliau ditanya tentang larangan Nabi kencing di lubang, maka jawab beliau kerana itu tempat para jin). Atau menyiramkan air panas (membuangnya) dan mengenai mereka, atau membunuh mereka dan gangguan semisalnya yang lainnya.

☝🏼Dan yang ini bentuk kerasukan yang paling berat bahkan mungkin akan sampai membunuh orangnya (kerana dikalangan jin banyak kejahilan dan kezaliman sehingga membalas secara berlebihan).

3⃣: Terkadang kerana iseng (tidak ada kerja lain) sebagaimana orang jahil menggangu orang yang sedang lewat." (Majmu Fatawa 13/82)

💎 Asy Syaikh Zayd bin Hadi al-Madkhali berkata, "Kesimpulannya janganlah membuang/menyiram air panas sembarangan baik di selokan* ataupun ditanah, kerana bumi ini penuh penghuninya dari mereka (jin), khawatir mengenai mereka atau anak-anak kecil mereka, sehingga mereka pun marah dan membalas dengan merasuki orangnya.

☝🏼Oleh sebab itu jika anda ingin membuang air panas, dinginkan terlebih dahulu atau campur dengan air dingin, agar tidak menyakiti mereka baik di selokan ataupun yang lainnya. Jangan lupa berlindung diri selalu pada Allah, baca doa doa maktsur

وربنا يحفظنا من شرهم

✍🏽 Al-Ustadz Usamah Mahri menjelaskan, "Selokan itu adalah saluran air yang biasanya di depan setiap rumah, namun parit pun semakna dengan itu (masuk dalam larangan).

Manakala tentang sinki, lebih selamatnya jika mahu buang air panas padanya, baca bismillah, kerana:

➡ Kata مجاري, umum bagi setiap saluran air.

➡ Penjelasan Syaikh Ibn Baz dalam Nurun Ala Darb, untuk baca bismillah setiap kali membuang air panas, agar aman dari gangguan mereka.
wallahu alam."

➖➖➖➖➖➖➖➖➖

📌صب الماء الحار في المجاري ونحوها
قد يقتل بعض الجن فيؤذونه :

🍃 قال شيخ الإسلام ابن تيمية رحمه الله :
" وَصَرْعُ الْجِنِّ لِلْإِنْسِ هُوَ لِأَسْبَابِ ثَلَاثَةٍ : تَارَةً يَكُونُ الْجِنِّيُّ يُحِبُّ الْمَصْرُوعَ فَيَصْرَعُهُ لِيَتَمَتَّعَ بِهِ ، وَهَذَا الصَّرْعُ يَكُونُ أَرْفَقَ مِنْ غَيْرِهِ وَأَسْهَلَ ، وَتَارَةً يَكُونُ الْإِنْسِيُّ آذَاهُمْ إذَا بَالَ عَلَيْهِمْ أَوْ صَبَّ عَلَيْهِمْ مَاءً حَارًّا ، أَوْ يَكُونُ قَتَلَ بَعْضَهُمْ أَوْ غَيْرَ ذَلِكَ مِنْ أَنْوَاعِ الْأَذَى، وَهَذَا أَشَدُّ الصَّرْعِ ، وَكَثِيرًا مَا يَقْتُلُونَ الْمَصْرُوعَ ، وَتَارَةً يَكُونُ بِطَرِيقِ الْعَبَثِ بِهِ كَمَا يَعْبَثُ سُفَهَاءُ الْإِنْسِ بِأَبْنَاءِ السَّبِيلِ " انتهى .

📚 "مجموع الفتاوى" (13/82) 📚

▫ قال الشيخ زيد بن هادي رحمه الله:
 على كل حال لايصب الماء الحار لا فى المجاري ولا على الأرض لايصب الماء الحار؛ لان الأرض مملوءة بالسكان فربما يقع على عالم الجن أو على صغارهم فيحصل الإنتقام منهم فيصرع ؛ لذا إذا أراد ان يصب الانسان ماءاً حاراً فليبرده بالماء حتى يكون بارداً لايؤذى ويصبه سواءاً فى المجارى أو في غيرها. 

انتهى كلامه رحمه الله.

📂 (Faedah ilmiah dari al-Ustadz Usamah Mahri di WhatsApp طريق السلف)

📚 WhatsApp طريق السلف 📚
🌐 www.thoriqussalaf.com
🌐 telegram: http://bit.ly/thoriqussalaf

〰〰〰➖🌺🌺🌺➖〰〰〰

Senin, 09 Mei 2016

Lihatlah apa yang dikatakan Umar bin Al Khattab,



قَالَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ :

 " لَا أُبَالِي  أَصْبَحْتُ ، عَلَى مَا أُحِبُّ أَوْ عَلَى مَا أَكْرَهُ ، لأَنِّي لا أَدْرِي الْخَيْرَ فِيمَا أُحِبُّ أَوْ فِيمَا أَكْرَهُ " .
"Aku tidak peduli masuk waktu pagi dalam keadaan yang aku senangi atau aku benci. Karena aku tak tahu kebaikan untukku ada pada apa yang aku senangu atau aku benci"

Umar bin Al Khattab radhiyallahu 'anhu.


(Kitab Syifa'ul 'Alil karya Ibnul Qayyim rahimahullah)

Majalah Tasfiyah Edisi
52 Vo.05 1436H - 2015M

Betapa Aku Membutuhkan-Mu Ya Rabb

رَبِّي إِنِّيْ لِمَآ أَنْزَلْتَ إلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيْرٌ
"Ya Rabbku, sesungguhnya aku sangat membutuhkan kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku"
(Q.S Al Qashash: 24)
Nabi Musa 'alaihissalam pergi dari Mesir menuju Madyan dikejar oleh bala tentara Fir'aun. Beliau tidak memiliki perbekalan makan kecuali sayuran dan daun pepohonan. Beliau pergi dengan berjalan kaki hingga terlepas sandalnya. Rasa lapar melilit perutnya, demikian pula rasa letig menjalar di sekujur tubuhnya. Hanya Allah -Al Maula- yang menjadu sandarannya. Di kala kesempitan itulah, do'a di atas (Al Qashash:24) beliau panjatkan. Maka Allah pun menunjukkan jalan keluar bagi beliau 'alaihis salam.
Disadur dari penafsiran Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu sebagaimana disebutkan di dalam Tafsir Al Qur'anil 'Azhim karya Ibnu Katsir rahimahullah.
Sumber: Majalah Tashfiyah edisi 52II Volume 05 II1437 II 2015

Minggu, 08 Mei 2016

Adab Seorang Penuntut Ilmu

📚ADAB-ADAB SEORANG THOLIB TERHADAP DIRINYA

✍Penulis: Al Ustadz Abu Hamzah Yusuf Al Atsary
بسم الله الرّحمان الرّحيم

آدَابُ الطَّالِبِ فِي نَفسِهِ
ADAB-ADAB SEORANG THOLIB TERHADAP DIRINYA


بسم الله الرّحمان الرّحيم

آدَابُ الطَّالِبِ فِي نَفسِهِ
ADAB-ADAB SEORANG THOLIB TERHADAP DIRINYA

تطهيرُ القلبِ مِن كلِّ غشٍ و غلٍ و حسدٍ و سوءِ معتقدٍ أو خلقٍ ليصلُحَ بذالك لقبولِ العلمِ و حفظِه.
“Membersihkan hati dari kedengkian, dendam dan hasad serta jeleknya keyakinan atau akhlak agar dengan itu dapat menerima ilmu dan menghafalnya dengan baik.”

حسنُ النّيّةِ في طلبِ العلمِ بأن يقصدَ به وجهَ اللهِ تعالى و العملَ به و إحياءَ السّنّةِ و تنويرَ قلبِه و تحلِيَةَ باطنِه.
“Memiliki niat yang baik dalam tholabul ilmi dengan bertujuan meraih keridhoan Alloh Ta’ala dan mengamalkanya serta menghidupkan sunnah, menerangi hatinya dan mengisi batinnya.”

المبادرةُ إلى تحصيلِ العلمِ في وقتِ الشّبابِ, و لايغتر بخدعِ التّسويفِ و التَّأمِيلِ, فإنّ كلَّ ساعةٍ تُمضِي مِن عمرِه لا بَدَلَ لها و لا عِوَضَ.
“Bersegera untuk mencapai ilmu di waktu muda, jangan terpengaruh dengan tipuan orang-orang yang mengulur-ngulur (waktunya) karena setiap waktu yang telah lewat dari umur tidak ada penggantinya.”

أن يقنعَ مِن الوقتِ بما تيسّر و مِن اللِّباسِ بما تيسّر مثله و إن كان خَلِقًا, فبالصّبرِ على ضيقِ العيشِ ينالُ سعةَ العلمِ.
“Merasa cukup dengan makanan yang didapat dan pakaian yang dimiliki meski telah usang.
Kesabaran atas kesulitan hidup akan meraih keluasaan ilmu.”

أن يقسّمَ أوقاتِ ليلِه و نهارِه, و يغتنم ما بقي مِن عُمرِه فإنّ بقيةَ العُمرِ لا قيمةَ له. و أجوَدُ الأوقاتِ للحفظِ الأسحارُ و للبحثِ الأبكارُ و للكتابةِ وسطُ النّهارِ و للمطالعةِ و المذاكرةِ اللّيلُ.
“Membagi waktu malamnya dan siangnya, serta memanfaatkan sisa umurnya, sebab umur yang tersisa itu tiada taranya.
Waktu yang paling baik untuk menghafal adalah waktu sahur (menjelang subuh), dan untuk mempelajari sesuatu adalah pagi-pagi, adapun untuk menulis adalah pertengahan siang sedang untuk menela’ah dan mengulang pelajaraan adalah malam hari.”

أن يقلّلَ مِن نومِه مالم يلحقه ضررٌ في بدنِه و ذِهنِه لا يزيد في نومِه في اليومِ و اللّيلةِ عن ثمانِ ساعاتٍ.
“Mengurangi waktu tidur selama tidak membahayakan badan dan pikirannya, (hendaknya) waktu tidur tidak lebih dari delapan jam sehari dan semalam.”

من أعظمِ الأسبابِ العينةِ على الإشتغالِ بالعلمِ و الفهمِ و عدمِ الملالِ, أكلُ القدرِ اليَسِيرِ مِن الحلالِ لأنّ كثرةَ الأكلِ جالبةٌ لكثرةِ الشُّربِ و كثرتِه جالبةٌ للنّومِ و البَلادَةِ.
“Diantara sebab terbesar yang dapat membantu agar (selalu) sibuk dengan ilmu dan tidak bosan ialah makan dengan kadar yang ringan dari yang halal, karena banyak makan dapat mendorong untuk banyak minum kemudian menyebabkan banyak tidur dan kebodohan.”

أن يأخدَ نفسَه بالورعِ في جميعِ شأنِه و يتحرّى الحلالَ في طعامِه و شرابِه و لباسِه و مَسكَنِه.
“Menumbuhkan sikap waro’ dalam segenap urusannya dan berusaha agar makanannya, minumannya, pakaiannya dan tempatnya (senantiasa) halal.”

يَنبَغِي لطالبِ العلمِ أن لا يُخالِطَ إلا مَن يُفِيدُه أو يَستَفِيدُ مِنه.
“Seorang tholabul ilmi sepatutnya tidak bergaul kecuali dengan orang yang dapat memberinya faedah atau dapat mengambil faedah darinya.”

أن يجتنبَ اللَّعِبَ و العَبَثَ و التَّبَذُّلَ في المجالسِ بالسُّخفِ و الضَّحكِ. و لا بأس أن يريحَ نفسَه و قلبَه و بصرَه بتَنَزُّهٍ في المُتَنَزِّهاتِ, و لابأس بمعاناةِ المشيِ و رياضَةِ البدنِ به.
“Menjauhi perkara yang sia-sia dan main-main serta majlis-majlis yang dipenuhi dengan tertawa dan hal yang tiada guna. Tidak mengapa untuk menghibur jiwa, hati dan pandangannya dengan bertamasya ke suatu tempat, tidak mengapa pula menyegarkan kaki dan berolah raga badan.”

{( مِن هديِ السّلفِ فِي طلبِ العلمِ, بصفحة 47 – 55 )}

Disusun oleh: Al Ustadz Abu Hamzah Yusuf Al Atsary

✔Turut Mempublikasikan

         ⛵ W S P ⛵
➖➖➖➖➖➖➖